populer

DENATURASI PROTEIN

DENATURASI PROTEIN
Denaturasi protein dapat diartikan suatu perubahan atau modifikasi terhadap struktur sekunder, tersier dan kuartener molekul protein tanpa terjadinya pemecahan ikatan-ikatan kovalen. Karena itu, denaturasi dapat diartikan suatu proses terpecahnya ikatan hydrogen, interaksi hidrofobik, ikatan garam dan terbukanya lipatan atau wiru molekul protein (Sumardjo, 2008). Jika protein dalam sel hidup didenaturasi, ini menyebabkan gangguan terhadap aktivitas sel dan kemungkinan kematian sel. protein didenaturasi dapat menunjukkan berbagai karakteristik, dari hilangnya kelarutan untuk agregasi komunal. Denaturisasi dalam pengertian ini tidak digunakan dalam penyusunan bahan kimia industri alkohol didenaturasi.
1. Faktor – Faktor Penyebab
Protein memiliki beberapa sifat khusus, antara lain protein memiliki kemampuan untuk mengangkut oksigen dan lipida, memiliki kelarutan tertentu dalam garam encer maupun asam encer, dan berfungsi sebagai enzim atau hormon. Protein yang dipengaruhi oleh pemanasan, sinar ultraviolet, pengocokan yang kuat (perlakuan mekanik), dan bahan – bahan kimia tertentu dapat mengalami denaturasi.
Denaturasi protein dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan panas, pH, bahan kimia, mekanik, dan sebagainya. Masing – masing cara mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap denaturasi protein. Senyawa kimia seperti urea dan garam dapat memecah ikatan hidrogen yang menyebabkan denaturasi protein karena dapat memecah interaksi hidrofobik dan meningkatkan daya larut gugus hidrofobik dalam air. Deterjen atau sabun dapat menyebabkan denaturasi karena senyawa pada deterjen dapat membentuk jembatan antara gugus hidrofobik dengan hidrofilik sehingga terjadi denaturasi. Selain deterjen dan sabun, aseton dan alkohol juga dapat menyebabkan denaturasi (Winarno, 2008).
2. Mekanisme Denaturasi
     a. Denaturasi karena logam berat
Garam logam berat mendenaturasi protein sama dengan halnya asam dan basa. Garam logam berat umumnya mengandung Hg+2, Pb+2, Ag+1 Tl+1, Cd+2 dan logam lainnya dengan berat atom yang besar. Reaksi yang terjadi antara garam logam berat akan mengakibatkan terbentuknya garam protein-logam yang tidak larut (Ophart, C.E., 2003). Protein akan mengalami presipitasi bila bereaksi dengan ion logam. Pengendapan oleh ion positif (logam) diperlukan ph larutan diatas pi karena protein bermuatan negatif, pengendapan oleh ion negatif diperlukan ph larutan dibawah pi karena protein bermuatan positif. Ion-ion positif yang dapat mengendapkan protein adalah; Ag+, Ca++, Zn++, Hg++, Fe++, Cu++ dan Pb++, sedangkan ion-ion negatif yang dapat mengendapkan protein adalah; ion salisilat, triklorasetat, piktrat, tanat dan sulfosalisilat.
b.      Denaturasi karena Panas
Panas dapat digunakan untuk mengacaukan ikatan hidrogen dan interaksi hidrofobik non polar. Hal ini terjadi karena suhu tinggi dapat meningkatkan energi kinetik dan menyebabkan molekul penyusun protein bergerak atau bergetar sangat cepat sehingga mengacaukan ikatan molekul tersebut. Protein telur mengalami denaturasi dan terkoagulasi selama pemasakan. Beberapa makanan dimasak untuk mendenaturasi protein yang dikandung supaya memudahkan enzim pencernaan dalam mencerna protein tersebut. Pemanasan akan membuat protein bahan terdenaturasi sehingga kemampuan mengikat airnya menurun. Hal ini terjadi karena energi panas akan mengakibatkan terputusnya interaksi non-kovalen yang ada pada struktur alami protein tapi tidak memutuskan ikatan kovalennya yang berupa ikatan peptida. Proses ini biasanya berlangsung pada kisaran suhu yang sempit.


c.       Denaturasi karena Asam dan basa
Protein akan mengalami kekeruhan terbesar pada saat mencapai ph isoelektris yaitu ph dimana protein memiliki muatan positif dan negatif yang sama, pada saat inilah protein mengalami denaturasi yang ditandai kekeruhan meningkat dan timbulnya gumpalan. (Anna, P., 1994).  Asam dan basa dapat mengacaukan jembatan garam dengan adanya muatan ionik. Sebuah tipe reaksi penggantian dobel terjadi sewaktu ion positif dan negatif di dalam garam berganti pasangan dengan ion positif dan negatif yang berasal dari asam atau basa yang ditambahkan. Reaksi ini terjadi di dalam sistem pencernaan, saat asam lambung mengkoagulasi susu yang dikonsumsi.

3. Dampak yang ditimbulkan pada produk
Dampak yang ditimbulkan karena proses denaturasi adalah misalnya pada produk daging,  Perubahan pH menyebabkan sebagian protein terdenaturasi dan perubahan muatan protein. Perubahan muatan protein akan mengubah jarak antar serat-serat daging sehingga mempengaruhi kemampuannya dalam menyerap dan memantulkan cahaya yang akan mempengaruhi penampakan (warna) daging secara visual (Chayati, 2009).
Ketika makanan dimasak, beberapa protein akan ter denaturasi, contohnya denaturasi protein putih telur. Saat baru dari telur, putih telur berwujud transparan dan cair. Memasak putih telur membuatnya menjadi buram, membentuk sebuah massa padat yang saling berhubungan, inilah sebabnya mengapa telur rebus menjadi keras dan daging dimasak menjadi lebih padat. Transformasi yang sama dapat dilakukan dengan suatu bahan kimia yang bersifat men-denaturasi. Menuangkan putih telur ke dalam gelas kimia aseton juga akan mengubah putih telur buram dan padat.

DAFTAR PUSTAKA
Chayati, I. 2009. Bahan Ajar Ilmu Pangan. Fakultas Teknik UNY. Yogyakarta
Gulam, Togu. 2009. Individual Teks Book Biokimia Struktur Dan Fungsi. FMIPA UNY. JICA: Yogyakarta.
Sumardjo, D. 2008. Pengantar Kimia : Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran. EGC Emergency Arcan. Jakarta
Winarno, F. 2008. Kimia Pangan dan Gizi. Bogor : MBrio Press
blog.ub.ac.id/dinararieka/files/.../DENATURASI.docx‎ (diakses pada hari Minggu, 26 Mei 2013)


POSTER SAVE OUR FOREST


GRAVES DISEASE


PENYAKIT GRAVES




Penyakit Graves merupakan bentuk tiroktoksikosis (hipertiroid) yang paling sering dijumpai dalam praktek sehari-hari. Dapat terjadi pada semua umur, sering ditemukan pada wanita dari pada pria. Tanda dan gejala penyakit Graves yang paling mudah dikenali ialah adanya struma (hipertrofi dan hiperplasia difus), tirotoksikosis (hipersekresi kelenjar tiroid/ hipertiroidisme) dan sering disertai oftalmopati, serta disertai dermopati, meskipun jarang.
Patogenesis penyakit Graves sampai sejauh ini belum diketahui secara pasti. Namun demikian, diduga faktor genetik dan lingkungan ikut berperan dalam mekanisme yang belum diketahui secara pasti meningkatnya risiko menderita penyakit Graves. Berdasarkan ciri-ciri penyakitnya, penyakit Graves dikelompokkan ke dalam penyakit autoimun, antara lain dengan ditemukannya antibodi terhadap reseptor TSH (Thyrotropin Stimulating Hormone - Receptor Antibody /TSHR-Ab) dengan kadar bervariasi.

Definisi
Penyakit Graves (goiter difusa toksika) merupakan penyebab tersering hipertiroidisme adalah suatu penyakit otonium yang biasanya ditandai oleh produksi otoantibodi yang memiliki kerja mirip TSH pada kelenjar tiroid. Penderita penyakit Graves memiliki gejala-gejala khas dari hipertiroidisme dan gejala tambahan khusus yaitu pembesaran kelenjar tiroid/struma difus, oftamopati (eksoftalmus/ mata menonjol) dan kadang-kadang dengan dermopati.

Etiologi
Penyakit Graves merupakan salah satu penyakit otoimun, dimana penyebabnya sampai sekarang belum diketahui dengan pasti. Penyakit ini mempunyai predisposisi genetik yang kuat, dimana 15% penderita mempunyai hubungan keluarga yang erat dengan penderita penyakit yang sama. Sekitar 50% dari keluarga penderita penyakit Graves, ditemukan autoantibodi tiroid didalam darahnya. Penyakit ini ditemukan 5 kali lebih banyak pada wanita dibandingkan pria, dan dapat terjadi pada semua umur. Angka kejadian tertinggi terjadi pada usia antara 20 tahun sampai 40 tahun.
Tanda dan Gejala klinis
Pada penyakit graves terdapat dua kelompok gambaran utama yaitu tiroidal dan ekstratiroidal yang keduanya mungkin tidak tampak. Ciri-ciri tiroidal berupa goiter akibat hiperplasia kelenjar tiroid dan hipertiroidisme akibat sekresi hormon tiroid yang berlebihan. Gejala-gejala hipertiroidisme berupa manifestasi hipermetabolisme dan aktifitas simpatis yang berlebihan. Pasien mengeluh lelah, gemetar, tidak tahan panas, keringat semakin banyak bila panas, kulit lembab, berat badan menurun walaupun nafsu makan meningkat, palpitasi, takikardi, diare dan kelemahan srta atrofi otot. Manifestasi ekstratiroidal berupa oftalmopati dan infiltrasi kulit lokal yang biasanya terbatas pada tungkai bawah. Oftalmopati yang ditemukan pada 50% sampai 80% pasien ditandai dengan mata melotot, fissura palpebra melebar, kedipan berkurang, lid lag (keterlambatan kelopak mata dalam mengikuti gerakan mata) dan kegagalan konvergensi. Gambaran klinik klasik dari penyakit graves antara lain adalah tri tunggal hipertitoidisme, goiter difus dan eksoftalmus.
Perubahan pada mata (oftalmopati Graves) , menurut the American Thyroid Association diklasifikasikan sebagai berikut (dikenal dengan singkatan NOSPECS) :
Kelas Uraian
0 Tidak ada gejala dan tanda
1 Hanya ada tanda tanpa gejala (berupa upper lid retraction,stare,lid lag)
2 Perubahan jaringan lunak orbita
3 Proptosis (dapat dideteksi dengan Hertel exphthalmometer)
4 Keterlibatan otot-otot ekstra ocular
5 Perubahan pada kornea (keratitis)
6 Kebutaan (kerusakan nervus opticus)

Kelas 1, terjadinya spasme otot palpebra superior dapat menyertai keadaan awal tirotoksikosis Graves yang dapat sembuh spontan bila keadaan tirotoksikosisnya diobati secara adekuat. 
Pada Kelas 2-6 terjadi proses infiltratif pada otot-otot dan jaringan orbita.
Kelas 2 ditandai dengan keradangan jaringan lunak orbita disertai edema periorbita, kongesti dan pembengkakan dari konjungtiva (khemosis). 
Kelas 3 ditandai dengan adanya proptosis yang dapat dideteksi dengan Hertel exophthalmometer.
Pada kelas 4, terjadi perubahan otot-otot bola mata berupa proses infiltratif terutama pada musculus rectus inferior yang akan menyebabkan kesukaran menggerakkan bola mata keatas. Bila mengenai musculus rectus medialis, maka akan terjadi kesukaran dalam menggerakkan bola mata kesamping. 
Kelas 5 ditandai dengan perubahan pada kornea ( terjadi keratitis). 
Kelas 6 ditandai dengan kerusakan nervus opticus, yang akan menyebabkan kebutaan.
Oftalmopati Graves terjadi akibat infiltrasi limfosit pada otot-otot ekstraokuler disertai dengan reaksi inflamasi akut. Rongga mata dibatasi oleh tulang-tulang orbita sehingga pembengkakan otot-otot ekstraokuler akan menyebabkan proptosis (penonjolan) dari bola mata dan gangguan pergerakan otot-otot bola mata, sehingga dapat terjadi diplopia. Pembesaran otot-otot bola mata dapat diketahui dengan pemeriksaan CT scanning atau MRI.
Bila pembengkakan otot terjadi dibagian posterior, akan terjadi penekanan nervus opticus yang akan menimbulkan kebutaan.
Pada penderita yang berusia lebih muda, manifestasi klinis yang umum ditemukan antara lain palpitasi, nervous, mudah capek, hiperkinesia, diare, berkeringat banyak, tidak tahan panas dan lebih senang cuaca dingin. Pada wanita muda gejala utama penyakit graves dapat berupa amenore atau infertilitas.
Pada anak-anak, terjadi peningkatan pertumbuhan dan percepatan proses pematangan tulang.
Sedangkan pada penderita usia tua ( > 60 tahun ), manifestasi klinis yang lebih mencolok terutama adalah manifestasi kardiovaskuler dan miopati, ditandai dengan adanya palpitasi , dyspnea d’effort, tremor, nervous dan penurunan berat badan.


Pemeriksaan laboratorium 

Autoantibodi tiroid , TgAb dan TPO Ab dapat dijumpai baik pada penyakit Graves maupun tiroiditis Hashimoto , namun TSH-R Ab (stim) lebih spesifik pada penyakit Graves. Pemeriksaan ini berguna pada pasien dalam keadaan apathetic hyperthyroid atau pada eksoftamos unilateral tanpa tanda-tanda klinis dan laboratorium yang jelas.
Untuk dapat memahami hasil-hasil laboratorium pada penyakit Graves dan hipertiroidisme umumnya, perlu mengetahui mekanisme umpan balik pada hubungan (axis) antara kelenjar hipofisis dan kelenjar tiroid. Dalam keadaan normal, kadar hormon tiroid perifer, seperti L-tiroksin (T-4) dan tri-iodo-tironin (T-3) berada dalam keseimbangan dengan thyrotropin stimulating hormone (TSH). Artinya, bila T-3 dan T-4 rendah, maka produksi TSH akan meningkat dan sebaliknya ketika kadar hormon tiroid tinggi, maka produksi TSH akan menurun.
Pada penyakit Graves, adanya antibodi terhadap reseptor TSH di membran sel folikel tiroid, menyebabkan perangsangan produksi hormon tiroid secara terus menerus, sehingga kadar hormon tiroid menjadi tinggi. Kadar hormon tiroid yang tinggi ini menekan produksi TSH di kelenjar hipofisis, sehingga kadar TSH menjadi rendah dan bahkan kadang-kadang tidak terdeteksi. Pemeriksaan TSH generasi kedua merupakan pemeriksaan penyaring paling sensitif terhadap hipertiroidisme, oleh karena itu disebut TSH sensitive (TSHs), karena dapat mendeteksi kadar TSH sampai angka mendekati 0,05mIU/L. Untuk konfirmasi diagnostik, dapat diperiksa kadar T-4 bebas (free T-4/FT-4). (1,2,3)

Pemeriksaan penunjang lain
Pemeriksaan penunjang lain seperti pencitraan (scan dan USG tiroid) untuk menegakkan diagnosis penyakit Graves jarang diperlukan, kecuali scan tiroid pada tes supresi tiroksin.

Komplikasi 
Krisis tiroid (Thyroid storm) 
Merupakan eksaserbasi akut dari semua gejala tirotoksikosis yang berat sehingga dapat mengancam kehidupan penderita.
Manifestasi klinis dari krisis tiroid dapat berupa tanda-tanda hipermetabolisme berat dan respons adrenergik yang hebat, yaitu meliputi : 
·         Demam tinggi, dimana suhu meningkat dari 38°C sampai mencapai 41°C disertai dengan flushing dan hiperhidrosis. 
·         Takhikardi hebat , atrial fibrilasi sampai payah jantung. 
·         Gejala-gejala neurologik seperti agitasi, gelisah, delirium sampai koma. 
·         Gejala-gejala saluran cerna berupa mual, muntah,diare dan ikterus. 
Terjadinya krisis tiroid diduga akibat pelepasan yang akut dari simpanan hormon tiroid didalam kelenjar tiroid. Namun beberapa penelitian menunjukkan bahwa kadar T4 dan T3 didalam serum penderita dengan krisis tiroid tidak lebih tinggi dibandingkan dengan kadarnya pada penderita tirotoksikosis tanpa krisis tiroid. 
Juga tidak ada bukti yang kuat bahwa krisis tiroid terjadi akibat peningkatan produksi triiodothyronine yang hebat. Dari beberapa studi terbukti bahwa pada krisis tiroid terjadi peningkatan jumlah reseptor terhadap katekolamin, sehingga jantung dan jaringan syaraf lebih sensitif terhadap katekolamin yang ada didalam sirkulasi. 
Hipertiroidisme dapat mengakibatkan komplikasi mencapai 0,2% dari seluruh kehamilan dan jika tidak terkontrol dengan baik dapat memicu terjadinya krisis tirotoksikosis, kelahiran prematur atau kematian intrauterin. Selain itu hipertiroidisme dapat juga menimbulkan preeklampsi pada kehamilan, gagal tumbuh janin, kegagalan jantung kongestif, tirotoksikosis pada neonatus dan bayi dengan berat badan lahir rendah serta peningkatan angka kematian perinatal.

DAFTAR PUSTAKA

1. Subekti, I, Makalah Simposium Current Diagnostic and Treatment Pengelolaan Praktis Penyakit Graves, FKUI, Jakarta, 2001 : hal 1-5

2. Shahab A, 2002, Penyakit Graves (Struma Diffusa Toksik) Diagnosis dan Penatalaksanaannya, Bulletin PIKKI : Seri Endokrinologi-Metabolisme, Edisi Juli 2002, PIKKI, Jakarta, 2002 : hal 9-18

3. Price A.S. & Wilson M.L., Patofisiologi Proses-Proses Penyakit, Alih Bahasa Anugerah P., Edisi 4, EGC, Jakarta, 1995 : hal 1049 – 1058, 1070 – 1080

4. Corwin. E J, Patofisiologi, Edisi 1, EGC, Jakarta, 2001 : hal 263 – 265

5. Stein JH, Panduan Klinik Ilmu Penyakit Dalam, alih bahasa Nugroho E, Edisi 3, EGC, Jakarta, 2000 : hal 606 – 630

6. Harrison, Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam, alih bahasa Prof.Dr.Ahmad H. Asdie, Sp.PD-KE, Edisi 13, Vol.5, EGC, Jakarta, 2000 : hal 2144-2151

7. Lembar S, Hipertiroidisme Pada Neonatus Dengan Ibu Penderita Grave’s Disease, Majalah Kedokteran Atma Jaya Jakarta, Vol 3, No.1, Jakarta, 2004 : hal 57 – 64

8. Mansjoer A, et all, Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1, Edisi 3, Media Aesculapius, Fakultas Kedokteran UI, Jakarta, 1999 : hal 594-598

9. Noer HMS, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid 1, Edisi 3, Balai Penerbit Fakultas Kedokteran UI, Jakarta, 1996 : hal 725 – 778

Save The Forest


APPLE iPhone 5

APPLE iPhone 5




iPhone merupakan salah satu produk ciptaan dari Apple yang sangat menggemparkan dunia saat kemunculannya pertama kali di tahun 2007. iPhone juga sangat digemari dan laris dalam penjualannya diseluruh dunia. Dalam sejarahnya, iPhone mengalami beberapa perkembangan design dan juga teknologinya. Mari Kita Lihat perkembangan sejarah iPhone dari awal hingga saat ini.

Pada tahun 2007, Steve Jobs dan perusahaan Apple memperkenalkan iPhone pertama mereka . iPhone seri pertama itu hanya memiliki fitur-fitur aplikasi bawaan saja tanpa bisa di tambah dengan aplikasi pihak ketiga yang dikembangkan oleh para developer. Jadi jenis iPhone generasi pertama ini tidak dapat digunakan untuk mendownload aplikasi-aplikasi baru. Walaupun begitu, iPhone seri pertama ini langsung terjual sebanyak 700 ribu di minggu pertama setelah launching.

Setahun berikutnya 2008  iPhone 3G dikenalkan oleh Apple. iPhone 3G ini merupakan gadget yang memiliki teknologi yang tercanggih pada masa itu. Dengan tambahan kehadiran App Store yang pada saat itu memiliki sekitar 10ribu buah aplikasi dengan total di download 300 juta kali. Meningkat di banding versi sebelumnya, iPhone 3G laku hingga satu juta unit di minggu pertama. 

 Tahun 2009 dirilislah iPhone 3GS dengan peningkatan pada performa khususnya grafis. iPhone 3GS ini merupakan pengembangan dari seri iPhone 3G. Walaupun ditambah dengan performa grafis, teknologi yang digunakan tidak jauh beda dengan tenkologi iPhone 3G sebelumnya. Total aplikasi saat itu adalah ada 85ribu aplikasi di App Store dengan total download mencapai 2 milyar kali.

Tahun 2010 Steve Jobs memperkenalkan iPhone 4. Dari segi design, fitur, dan spesifikasi, iPhone 4 mengalami perubahan yang sangat signifikan dari seri sebelumnya.  Menurut data, pada tahun 2010, sebuah penelitian bahkan mengungkapkan  satu dari tujuh orang yang memiliki smartphone menggunakan iPhone. iPhone 4 memecahkan rekor penjualan iPhone dengan terjual sebanyak 1,2 juta unit di minggu perdana perilisannya.

Tahun 2011 iPhone 4S yang memiliki takdir serupa dengan iPhone 3Gs. Memiliki desain yang identik dengan iPhone 4, iPhone 4S dibekali banyak teknologi terkini seperti kamera 5 lensa beresolusi 8 megapixel, chip A5 yang memiliki kecepatan hingga 2x chip A4 dan proses grafis yang lebih cepat hingga 9x. Tidak kurang dari 4 juta iPhone 4S terjual di minggu pertama rilis nya. Saat ini sesuai dengan klaim Apple sudah lebih dari 500ribu aplikasi di App Store dengan developer sudah mendapat bayaran hingga lebih dari 3 milyar dolar sebagai bagian perjanjian bagi hasil 70-30 di App Store.

Dan pada tahun 2012 ini, Apple meluncurkan seri terbaru iPhone yaitu iPhone 5. Info yang didapatkan dari media luar iPhone 5 mengusung iCloud service terbaru dan menggunakan operating system iOS 6. iPhone 5 adalah hasil terbaik dari semua seri iPhone, baik berupa fitur dan desain, membawa perbaikan bagi kekurangan-kekurangan versi sebelumnya. Ia memang iPhone terbaik sekarang ini, dan wajar jika di sebut berada di daftar puncak terbaik ponsel pintar dengan resolusi sebuah layar 4 inci, dan desain ringan serta menggunakan jaringan 4G LTE 

I.    Definisi
iPhone 5 adalah generasi ke 6 dari iPhone yang dibuat oleh Apple. Ponsel pintar ini dirilis secara resmi oleh Apple pada 12 September 2012. Dengan menggunakan IOS 6 dan mengusung jaringan 4G LTE yang mana dapat mencapai kecepatan hingga 150Mbps.
Spesifikasi iPhone 5 adalah sebagai berikut :
Tipe    
Smart phone
os        
ios 6
Dimensi
123.8 x 58.6 x 7.6 mm
Tebal  
112 gram
Design



Ukuran
4 inchi
Resolusi
640  x 1136 pixels
Teknologi
IPS LCD
Warna
16777216
Layar sentuh
Capasitive, Multi-Touch
Layar



Stanby time
9.4 Hari (225 jam)
Waktu bicara (3G)
8 jam
   

Battery


System chip
Apple A6
Processor
Dual core, 1000 MHz, ARM Cortex
System Memory
1024 MB RAM
Built in strorage
16 GB/ 32 GB/ 64 GB
 Hardware




Camera
8 Megapixels
Flas
LED
Aperture
F2.4
Camrecorder
1920 x 1080
Front
1.2 Megapixel Camera



Filter by
Album, Artist, Genre, Playlist
Features
Album art cover
Speaker
Earpiece, Loadspeaker
You tube
Yes



Multimedia


Support
HTML, HTML 5
Built online
You tube upload


 Browsing


CDMA
800, 1700/2100, 1900 Mhz
GSM
850, 900,1800, 1900  Mhz
UMTS
850, 900,1900, 2100  Mhz
LTE
700 Mhz Class 13
Data
LTE Cat 3, HSDPA+ 4G
Position
A-GPS, Glonass, Wifi
Navigasi
Turn by turn navigation
Tecno





Phonebook
Unlimited entries
Organizer
Calender, Alarm,Doc Viewer
Messaging
SMS, MMS
Email
IMAP, POP3,SMTP


Features





II.     Beberapa kelebihan iPhone 5
1.      Lebih tinggi dan ramping
Layar iPhone 4S berukuran 3,5 inch, sedangkan adik bungsunya, iPhone 5, dicetak dengan layar 4 inch. Beratnya hanya 3,95 ons dan tebal 0,3 milimeter. TechCrunch berkomentar, saking ringannya, iPhone 5 nyaris terasa hampa saat digenggam. Rangkanya terbuat dari bahan kaca yang dilapisi aluminum. Ada dua pilihan kaca, tergantung dari jenis warna yang tersedia, yaitu ‘ceramic glass’ untuk iPhone putih dan ‘pigmented glass’ untuk varian warna hitam.
2.      Kamera lebih canggih
Kamera utamanya masih 8 megapixel, sama seperti iPhone 4S. Namun kini kamera iPhone disertai dengan mode panorama dan dapat mengambil gambar 40% lebih cepat. Venture Beat mencatat, Anda juga dapat mengambil foto dan merekam video dalam waktu bersamaan.

3.      Baterai lebih tahan lama
Fitur canggih tidak akan lengkap tanpa kemampuan baterai yang mumpuni. Apple menjanjikan baterai iPhone 5 akan tahan sampai 225 jam standby dan 8 jam jika jika digunakan untuk bertelepon atau menggunakan jaringan 3G. Angka ini mengalami peningkatan dari baterai iPhone 4S yang hanya 200 jam standby.

4.      Prosesor A6 lebih tangguh
Ini dia biangnya fitur canggih iPhone 5. Jika iPhone 4S dirakit dengan prosesor A5, penerusnya ini mengalami peningkatan dengan prosesor A6. Huffington Post melaporkan, Apple mengklaim peningkatan prosesor ini menghasilkan kinerja mesin dua kali lipat dari iPhone sebelumnya.

5.      Jaringan 4G LTE
Akhirnya iPhone bergabung dengan komunitas jaringan cepat dengan sokongan 4G LTE. Artinya, Anda dapat menikmati streaming video dan download konten dengan kecepatan lebih tinggi dari sebelumnya. Kelebihan yang satu ini mungkin terasa percuma di Indonesia yang belum dapat menikmati jaringan 4G LTE.

6.      Game Konsole Real Racing 3
Game dengan genre balap itu akan mengambil keuntungan penggunaan prosesor A6 serta layar lebar yang dapat mendukung kinerja serta hasil gambar yang memukau. Pihak EA, Rob Murray pun menggambarkan bahwa iPhone 5 memiliki kualitas yang dimiliki konsol game.
Dengan keunggulan perangkat keras yang dibenamkan pada iPhone 5, permainan akan menampilkan kualitas visual yang lebih detail, seperti tampilan pada kursi pemudi dengan kaca spionnya secara real time dapat memperoleh refleksi gambar untuk melihat mobil-mobil yang berada di belakang pemain.
Untuk mode multiplayer sendiri, Real Racing 3 akan menggunakan Game Center yang memungkinkan pemain berpacu dengan waktu untuk berlomba memecahkan perolehan catatan waktu yang ada sebelumnya
.


III. Masalah dan kekurangan iPhone 5
1.      Peta digital Apple Maps
Kritik yang paling banyak dan paling pedas datang dari aplikasi peta digital Apple Maps. Apple memutuskan untuk membuang Google Maps di iOS 6, dan membuat peta digital sendiri.
Apple Maps belum seakurat Google Maps. Data yang ditampilkan merupakan data lama sehingga banyak lokasi atau bangunan baru yang belum terdaftar.
Ketika digunakan untuk memandu perjalanan, tak jarang Apple Maps memberi rute yang salah. Bahkan, perspektif 3D pada Apple Maps menampilkan wujud bangunan yang aneh. Ada bangunan yang tampak seperti runtuh atau meleleh.
CEO Apple Tim Cook sampai
membuat surat permintaan maaf atas kualitas buruk Apple Maps. Ia berjanji akan memperbaiki layanan tersebut, dan menyarankan pengguna untuk memakai produk Google, Nokia, atau Bing.

2.      Goresan
Beberapa pembeli mengaku terkejut ketika melihat ada goresan di iPhone 5 yang baru mereka buka dari kardus. iPhone 5 rentan terhadap goresan, terutama yang berwarna hitam.
Tubuh iPhone 5 diselimuti oleh materi aluminium dan kaca. Analis Kevin Keller dari lembaga IHS mengatakan, aluminium yang dipakai di iPhone 5 ini tidak dilapisi oleh materi pelindung lain. "Ini hanya aluminium telanjang. Ini mudah tergores. Anda bisa
menggaruknya dengan kunci atau benda lain," ujar Keller.

3.      Bias warna ungu ketika kamera memotret cahaya
Setiap kali iPhone 5 dipakai memotret obyek yang di sekitarnya terdapat sumber cahaya, seperti matahari ataupun lampu, kamera iPhone 5 akan
menghasilkan warna ungu. Ini tidak terjadi saat siang hari saja, tetapi juga malam hari.
Dugaan sementara, masalah ini berasal dari penutup lensa kristal safir berwarna ungu yang digunakan pada iPhone 5. Apple menggunakan kristal safir sebagai elemen lensa karena benda tersebut dinilai lebih tipis dan lebih tahan lama dibandingkan kaca.
Situs blog teknologi The Next Web berpendapat, apa yang terjadi pada kamera iPhone 5 ini merupakan hal biasa. Masalah ini sering terjadi pada kamera smartphone, bahkan kamera DSLR sekalipun.
Menurut The Next Web, ini adalah efek optik yang biasa disebut "purple fringing". Efek ini berhubungan dengan berbagai unsur yang masuk ke lensa, termasuk inframerah, sinar ultraviolet, lapisan lensa anti-reflektif, dan cara mengambil foto. Efek ini diperburuk
dengan cahaya yang sangat terang
.
4.      Cahaya bocor di iPhone 5 warna putih
Cahaya yang bocor tampaknya menjadi masalah umum bagi pemilik iPhone 5 berwarna putih. Di masa iPhone 4S tahun 2011 lalu, masalah ini juga sempat ramai dibicarakan.
Mereka merasa ada cahaya yang berlebih di antara layar dan body smartphone. Cahaya ini akan terlihat jelas jika iPhone 5 diaktifkan di ruangan gelap.

5.      iOS 6 menguras baterai
Kepada para pemilik perangkat mobile Apple, apakah Anda telah melakukan update sistem operasi ke iOS 6? Apakah Anda merasa baterai jadi cepat habis?
Diduga, kondisi boros ini disebabkan oleh iOS 6. Masalah tersebut diyakini akan berakhir ketika Apple merilis update sistem operasi berikutnya.

Kesimpulan
1.      Setiap teknologi terbaru meskipun terlihat sempurna namun ternyata masih tetap banyak kekurangan
2.      Pilihlah barang sesuai kebutuhan anda
3.      Lihatlah baik-baik spesifikasi barang yang akan anda pilih




DAFTAR PUSTAKA

Buscar

 

About

confession Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger